Dasar-dasar Cetak Produk Custom: Apa yang Harus Kamu Tahu (Informasi penting)
Kalau kamu baru mulai bisnis produk custom, ada beberapa istilah teknis yang wajib dipahami supaya hasil cetak nggak bikin kaget. Pertama, bedakan antara vektor dan raster: logo yang dibuat di AI/EPS/PDF (vektor) bisa diskalakan tanpa pecah, sedangkan gambar di PSD/PNG/JPG (raster) harus punya resolusi cukup tinggi—biasanya minimal 300 DPI untuk cetak. Jujur aja, gue sempet mikir desain yang cantik di layar bakal sama persis di kaos, ternyata beda banget kalau resolusinya rendah.
Terus soal warna: cetak offset/komersial biasanya pakai CMYK, sementara produk tertentu memerlukan spot color atau Pantone supaya warna konsisten. Jangan lupa juga safe zone dan bleed—kalau desainmu sampai tepi, tambahin bleed 3-5 mm agar nggak ada bagian yang terpotong. File akhir biasanya diminta dalam PDF/X atau AI dengan font di-convert ke outline, supaya aman saat produksi.
Teknik Desain dan Trik Biar Cetakan Lebih Hidup (Opini + Tips)
Dalam hal teknik desain, gue suka gabungin elemen vektor untuk garis tegas dan raster untuk tekstur. Misalnya, ilustrasi utama vektor, tapi tambahin overlay texture dari PNG 300 DPI untuk kesan “tangan”. Buat efek warna yang solid di tekstil, screen printing masih juara untuk jumlah banyak; sedangkan DTG (direct-to-garment) oke untuk print full color dan detail foto dengan run kecil.
Satu trik yang sering gue pakai: selalu buat mockup realistis dan cek di berbagai warna bahan. Kadang warna yang terlihat baik di kaos putih jadi pudar di hitam—solusi simple adalah kasih base putih pada layer cetak atau gunakan teknik discharge jika mau kesan vintage. Untuk produk non-tekstil, seperti tumbler atau plastik, pertimbangkan UV print atau pad printing—keduanya tahan lama dan detailnya oke untuk logo kecil.
Nah, Ini Solusi Percetakan untuk Bisnis Kamu (Agak promosi lembut, tapi berguna)
Bicara soal produksi dan solusi bisnis, pilihan vendor sangat penting. Ada vendor yang fokus short-run on-demand, cocok buat yang mau test market tanpa stok besar; ada juga percetakan yang kuat produksi massal dengan harga per unit lebih murah. Kalau kamu butuh one-stop service—dari desain, sample, sampai fulfillment—cari vendor yang juga menyediakan layanan packaging dan kitting, sehingga kamu bisa skala tanpa repot.
Kalau butuh referensi, gue biasanya pakai boxerprinting untuk beberapa order karena mereka fleksibel antara produksi besar dan custom kecil, plus komunikasi proof yang cepat. Pilih vendor yang mau kirim sample fisik; screenshot digital sering menipu karena warna dan tekstur berbeda di dunia nyata.
Kesalahan Umum & Solusi Cepat (Sedikit lucu, biar nggak tegang)
Satu kesalahan klasik: desain terlalu detail untuk teknik cetak yang dipilih. Gue pernah minta garis super tipis buat sablon, hasilnya garis hilang. Solusinya? Simplify desain untuk screen printing, atau pilih DTG/UV untuk mempertahankan detail. Kedua, sering banget orang nggak memperhitungkan shrinkage kain atau toleransi cetak—selalu minta technical spec dari vendor supaya ukuran final sesuai ekspektasi.
Selain itu, komunikasi soal warna itu tricky. Kalau kamu picky soal warna, minta swatch Pantone atau sampling printing. Kasus lucu yang pernah terjadi: warna neon di monitor ternyata pas dicetak malah “nggak neon”—ternyata vendor butuh tinta khusus. Jadi, jangan malu bertanya teknis; itu jauh lebih murah daripada produksi ulang ribuan unit.
Terakhir, pikirkan sustainability kalau bisnismu mau punya nilai lebih. Banyak percetakan sekarang menawarkan tinta berbasis air, bahan organik, dan opsi packaging ramah lingkungan. Jujur aja, pelanggan sekarang peduli lingkungan—menawarkan produk custom yang eco-friendly bisa jadi selling point yang kuat.
Panduan singkat ini bukan naskah teknis penuh, tapi semoga memberi peta jalan praktis: pahami file dan warna, pilih teknik cetak sesuai desain dan volume, dan kerja bareng vendor yang komunikatif. Kalau kamu mulai dari satu desain kecil, nikmati prosesnya—gue juga masih belajar tiap kali ada pesanan baru, dan kadang kesalahan adalah guru terbaik (meskipun bikin dompet sedikit kempes).